Tiap
lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter fisika, kimia, dan
biologi dalam fungsinya untuk menghasilkan suatu badan karakteristik sedimen
oleh tekstur khusus, struktur, dan sifat komposisi. Hal tersebut biasa disebut
sebagai fasies. Istilah fasies sendiri akan mengarah kepada perbedaan unit
stratigrafi akibat pengaruh litologi, struktur, dan karakteristik organik yang
terdeteksi di lapangan. Fasies sedimen merupakan suatu unit batuan yang
memperlihatkan suatu pengendapan pada lingkungan.
Proses Pengendapan Di Air Dan Darat
Proses pengendapan di air, terbentuknya berupa timbunan di laut dan akan
berakhir di air hangat. Namun pada kenyataan yang sering dijumpai, beberapa
dikarenakan oleh aliran sungai. Ini juga termasuk timbunan di danau dan delta.
Keseluruhan proses pengendapan hingga saat ini dapat diamati dalam berbagai
bentuk walaupun ada beberapa aspek pengendapan yang tidak sempurna. Kemungkinan
ini digunakan untuk mengklasifikasikan cara utama dimana material mengendap
karena perpindahan air.
Proses Pengendapan di Daratan
Proses pengendapan di daratan,sebagai tempat awal, tertransportasikan oleh
arus sungai yang deras. Batuan yang terpisah / tanah yang tererosi akan dibawa
oleh aliran sungai, mulai dari dasar hingga menuju puncaknya. Selama arus
bergerak membelok dan memasuki area, kecepatannya akan menurun dan semakin
banyaknya muatan yang dibawa akan terendap pada kerucut aluvial atau kipas
aluvial. Endapan akan dapat dibedakan disekitar pegunungan dan sering dijumpai
pada derah yang luas dan dalam. Banyak material sedimen ditemukan di daratan
pesisir di Amerika dan kemungkinan terbentuk di daerah tersebut.
Timbunan
menunjukkan stratigrafi yang berasal dari formasi alaminya, dan karena
perubahan volume aliran sungai yang deras, lapisan yang ada di dekatnya akan
menjadi sangat berubah. Timbunan kerucut aluvial selalu menunjukkan perbedaan utama
dari endapan kasar [termasuk bongkahan] di puncak dengan lempung di luarnya.
Jika proses erosi terus berlanjut tanpa adanya pergerakan bumi, material yang
ada di kerucut alivisl akan tererosi sendirinya.
Tingkat akhir dalam proses pertumbuhan sungai juga menjadi faktor proses
pengendapan. Setelah sungai mencapai tingkat dewasa, akan bertambah volume
pengangkatan material sedimennya. Natural leeves akan terbentuk pada saluran
sungai dan pada saat itu juga air meluap, mengisi area lain disetiap sampingnya
dimana proses pengendapannya lambat. Area ini lebih dikenal sebagai alluvial /
plain. Timbunan material di area tersebut juga akan terstratigrafikan.
Didaerah padang pasir, sungai mengalir menuju ke cekungan dalam yang kering /
terisi air yang dangkal. Pengendapannya terjadi di bebrapa daerah dimana ketika
air meluap membawa banyak material. Jika pergerakan bumi mendukung proses
pengendapan, dalamnya timbunan akan menjadi seimbang dan kejadian ini ternyata
sudah berlangsung dari waktu yang cukup lama. Material akan terstratigrafikan,
namun banyak juga yang hilang. Material tersebut bervariasi, biasanya mencakup
lapisan garam dan gypsum. Sungai mengalir menuju danau dan membawa timbunan
kemudian menuju delta dan laut.
Proses Pengendapan di Laut
Proses pengendapan di laut biasanya terbentuk dalam 3 daerah, yaitu :
- Zona pantai
- Zona dangkalan
- Zona laut dalam
Transportasi
Proses transprtasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi. Sungai mengangkut material hasil erosinya dengan berbagai cara, yaitu
a. Traksi, yaitu material yang diangkut akan terseret pada dasar sungai.
b. Rolling, yaitu material akan terangkut dengan cara menggelinding pada dasar sungai.
c. Saltasi, yaitu material akan terangkut dengan cara meloncat pada dasar sungai.
d. Suspensi, yaitu proses pengangkutan material secara mengambang dan bercampur dengan air sehingga menyebabkan air sungai menjadi keruh.
e. Solution, yaitu pengangkutan material larut dalam air dan membentuk larutan kimia. (http://armandho88.blogspot.com/2009/03/prinsip-ncerpress-lengkugan.html)
b. Rolling, yaitu material akan terangkut dengan cara menggelinding pada dasar sungai.
c. Saltasi, yaitu material akan terangkut dengan cara meloncat pada dasar sungai.
d. Suspensi, yaitu proses pengangkutan material secara mengambang dan bercampur dengan air sehingga menyebabkan air sungai menjadi keruh.
e. Solution, yaitu pengangkutan material larut dalam air dan membentuk larutan kimia. (http://armandho88.blogspot.com/2009/03/prinsip-ncerpress-lengkugan.html)
Sedimentasi
Proses sedimentasi adalah proses pengendapan material karena aliran sungai
tidak mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut
semakin berkurang, maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan
terendapkan terlebih dahulu, baru kemudian material yang lebih halus dan
ringan.
Bagian sungai yang paling efektif untuk proses pengendapan ini adalah
bagian hilir atau pada bagian slip of slope pada kelokan sungai, karena
biasanya pada bagian kelokan ini terjadi pengurangan energi yang cukup besar.
Ukuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya energi
pengangkut, sehingga semakin ke arah hilir, energi semakin kecil, material yang
diendapkanpun semakin halus.
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.
Pengendapan Oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh
air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air
laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir
merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari
material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi
tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai
mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah,
maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam.
Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah
sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut.
Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit
akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk
penghalang pantai (barrier beach).
Pengendapan Oleh Angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat
terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi
akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut
dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk
timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
Pengendapan Oleh Gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam
hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V
menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni
lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V
menjadi berbentuk U.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Deposisi
- Litifikasi
a. Kompaksi - Squeezing out of water.
b. Sementasi - Precipitation of chemical cement from trapped water and circulating water.
c. Rekristalisasi-Growth of grains in response to new equilibrium conditions
Tidak ada komentar:
Posting Komentar